Sederet Nama Ini Punya Pamor Menandingi Maidi, Salah Satunya Boni

TIMESINDONESIA, MADIUN – Bursa calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Madiun pada Pilkada 2024 mulai hangat diperbincangkan. Pasca deklarasi 11 partai politik mendukung pencalonan H. Maidi, nama-nama yang berpotensi menjadi rival petahana di Pilkada 2024 turut dikulik. 

Bermunculan sejumlah nama yang dinilai memiliki pamor menjadi calon wali kota menandingi  Maidi. Sejumlah nama yang  cukup dikenal publik tersebut berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari akademisi, politisi, pengusaha dan profesional. Di antara mereka juga ada figur yang sebelumnya pernah jadi konstentan pilkada. 

Figur yang disebut punya modal maju pilkada di antaranya Boni Laksmana (pengusaha), Inda Raya (eks wakil wali kota), Bagus Rizky Dinarwan (Ketua DPD Golkar Kota Madiun), Armaya (wakil ketua DPRD Kota Madiun, Mahardika (profesional), Parji (akademisi) dan Andro Rohmana (pengusaha). 

Dari sederet nama tersebut, nama Boni Laksmana yang paling santer disebut bakal jadi lawan berat petahana. Bahkan Boni merupakan salah satu figur yang dilirik PDIP Kota Madiun.

"Siap mendukung (Boni). Kami siap menerima semua elemen yang mau bergabung dengan PDIP," ujar Anton Kusumo, Ketua DPC PDIP Kota Madiun, Rabu (7/5/2024).

Menurut Anton, PDIP sudah membuka pendaftaran calon wali kota/wali kota Madiun hingga akhir Mei nanti. Peluang terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mendapat tiket dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Sepanjang si calon itu berdasar popularitas maupun elektabilitas kami nilai layak. Serta semangatnya sama dengan ideologi partai kami," tegas Anton. 

Sebelumnya, Anton menyatakan bahwa PDIP akan mengusung calon tangguh untuk menandingi Maidi. Meskipun sudah ada 11 parpol yang mendeklarasikan dukungan terhadap mantan wali kota periode 2019-2024 itu. PDIP Kota Madiun masih percaya diri bisa membangun koalisi dengan parpol lain agar bisa mengusung calon pada Pilkada 2024.

Selain parpol yang ikut deklarasi dukungan kepada H. Maidi, masih tersisa tiga parpol yang belum menyatakan dukungan kepada figur tertentu. Yakni PDIP, Perindo dan PKS. Ketiga parpol tersebut masing-masing memiliki 4 kursi di legislatif hasil Pemilu 2024. Peluang mengusung calon pada Pilkada 2024 masih terbuka jika terbangun koalisi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement